Rabu, 21 November 2012

POLA HEREDITAS II



SIFAT-SIFAT YANG DIPENGARUHI SEKS
Ada beberapa sifat yang terdapat pada laki-laki tetapi tidak terjadi pada perempuan. Salah satunya kebotakan, hal yang tidak dialami oleh perempuan. Kebotakan ini adalah hal yang dipengaruhi oleh hormon-hormon seks yang autosomal. Ini karena gen yang menyebabkan kebotakan merupakan autosomal dominan pada laki-laki dan autosomal resesif pada perempuan. Adanya gen-gen ini tergantung pada jenis kelamin seseorang. Ini disebut sifat yang dipengaruhi seks.



PENENTUAN JENIS KELAMIN
Tipe XY
   Manusia memilki 46 kromosom (23 pasang kromosom). Kromosom ini terdiri dari 22 pasang kromosom tubuh dan satu pasang kromosom seks (kromosom kelamin). Pria memilki kromosom seks bersimbol XY dan perempuan memiliki kromosom seks bersimbol XX. Laki-laki memproduksi sperma yang mengandung gamet X atau Y. wanita menghasilkan sel telur yang mengandung gamet X. Pada pembuahan, sel sperma Y dan sel telur X membentuk individu XY (laki-laki), sedang sel sperma X dan sel telur X akan membentuk individu XX (perempuan). Kemungkinan untuk anak yang dilahirkan menjadi laki-laki atau perempuan adalah 50%. 

Tipe XO
 Pada serangga, lebih spesifiknya pada ordo Hemiptera (kepik) dan ordo Orthoptera (belalang), hewan jantannya bersifat heterogametic. Sel gamet yang dihasilkan jantan terdapat dua macam, X dan O (tanpa kromosom kelamin). Penentunya adalah hewan jantan XO dan hewan betina XX.
  Contohnya, penentuan jenis kelamin serangga tipe XO, misalnya pada belalang. Belalang betina mempunyai 24 kromosom atau 22 + XX, dimana belalang jantan hanya memiliki 23 kromosom atau 22 + X. Pada pembuahan, pertemuan sel telur X dan sel sperma X membentuk individu betina (XX) sedangkan sel telur X dan sel sperma O membentuk individu jantan (XO).


KELAINAN DAN PENYAKIT GENETIK PADA MANUSIA
Definisi                                                                                                                     
   Kelainan genetic (genetic abnormality) adalah penyimpangan dari sifat umum atau sifat rata-rata manusia. Oleh karena terjadi penyimpangan dari rata-rata fenotip, orang yang yang mengalami kelainan genetik biasanya tidak banyak atau langka. Penyakit genetik (genetic disorder) adalah penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktor-faktor genetik yang mengatur struktur dan fungsi fisiologi tubuh manusia. Penyakit genetik menyebabkan masalah medic yang bervariasi seperti sickle cell anemia dan hemophilia.
Penyebab
  Kelainan dan penyakit genetik disebabkan oleh mutasi gen. Mutasi gen merupakan perubahan susunan gen yang umumnya tidak sempurna atau cacat. Karena itu, alel mutan memilki sifat resesif sedangkan alel normalnya dominan, namun terdapat juga mutasi yang bersifat dominan. Berdasarkan sifat alelnya, kelainan dan penyakit genetik dapat digolongkan sebagai berikut:
-       Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel tunggal autosomal dominan
-       Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel tunggal autosomal resesif
-       Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan alel tertaut dengan kromosom seks/kelamin
-       Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan oleh pengaruh abesrasi kromosom.
 
Jenis Kelainan dan Penyakit Genetik
  Ada banyak kelainan yang diketahui diwarisi sebagai sifat resesif sederhana. Gen mengkode protein yang memilki fungsi khusus. Alel yang menyebabkan kelainan genetik mengkode protein yang tidak berffungsi atau tidak mengkode protein sama sekali. Dalam kasus kelainan yang resesif, heterozigot normal dalam fenotipnya karena satu salinan alel yang “normal” tersebut menghasilkan protein yg cukup banyak. Dengan itu suatu penyakit yang diwarisi secara resesif muncul hanya dalam individu homozigot yang mewarisi satu alel resesif dari setiap orang tua. Genotip orang itu dilambangkan sebagai aa dan individu yang tidak memilki kelainan dilambangkan sebagai AA atau Aa. Heterozigot yang secara fenotip normal, disebut karier karena orang-orang ini dapat saja menurunkan alel resesif tersebut kepada keturunan mereka. Orang yang memiliki kelainan resesif lahir dari orang tua yang berfenotip normal yang keduanya merupakan karier. Dengan perkawinan dua karier, terdapat kemungkinan ¼ untuk mewarisi alel ganda resesif (aa). Anak yang berfenotip normal dari persilangan tersebut mempunayi peluang 2/3 untuk menjadi karier. Rasio genotipnya adalah 1AA : 2Aa :  1aa.

Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia)
  Penyakit warisan ini adalah penyakit warisan yang paling lazim di antara orang kulit hitam atau afro-Amerika. Ini disebabkan oleh subtitusi asam amino tunggal dalam protein hemoglobin berisi sel-sel darah merah. Ketika kandungan oksigen darah individu tersebut rendah, hemoglobin sel sabit akan mengubah bentuk sel-sel darah merah menjadi bentuk sabit. Individu tersebut memiliki anemia sel sabit disimbolkan dengan ss. Orang sehat memiliki genotip SS dan heterozigot bersimbolkan Ss. Individu yang mengidap penyakit ini menikah dengan individu sehat, anaknya akan tampak sehat semua. Namun jika anak tersebut menikah dengan individu yang genotipnya sama, anak-anaknya memilki rasio bergenotip 1 : 2 : 1.
   Individu heterozigot untuk alel sel sabit memiliki sifat sel sabit. Karier penyakit ini sehat, walaupun sebagian kecil heterozigot mengalami beberapa gejala penyakit sel sabit. Kira-kira satu dari sepuluh orang afro-Amerika memiliki sifat sel sabit.
                                                         

Fibrosis Sistik (Cystic Fibrosis)
    Kelainan genetik yang paling lazim di Amerika serikat, fibrosis sistik menyerang satu dari 2500 orang berkulit putih. Satu dari 25 orang kulit putih (4%) adalah karier. Fibrosis sistik disebabkan oleh alel homozigot resesif (cc). individu heterozigot Cc merupakan karier. Alel normal untuk gen fibrosis sistik mengkode suatu protein yang berfungsi dalam pengangkutan ion klorida (Cl- ) antara sel-sel tertentu dengan fluida ekstrasel. Saluran klorida ini rusak atau tidak ada di dalam mebran plasma pada anak-anak yang mewarisi dua dari alel resesif yang menyebabkan fibrosis sistik. 

Galaktosemia
            Kelainan ini disebabkan oleh alel homozigot resesif yang disimbolkan gg. Individu normal memiliki alel GG, sedangkan individu karier mempunyai alel GG, dimana karier memiliki alel Gg. Di kelainan ini, tubuh individu tersebut tidak menghasilkan enzim yang dapat merombak laktosa. Seharusnya laktosa dirombak menjadi glukosa dan galaktosa, menjadi glukosa-1-fosfat (yang kemudian dirombak menggunakan glikolisis).
   
Kelainan dan Penyakit yang Disebabkan Alel Dominan Autosomal
 Ada dua karakter yang dapat membedakan bahwa alel dominan autosomal bertanggung jawab terhadap karakter dibandingkan alel resesif autosomal. Pertama, karakter muncul pada setiap generasi dan diekspresikan dalam keadan heterozigot. Kedua, jika salah satu orang tua bersifat heterozigot dan yang lain bersifat homozigot resesif, adal peluang 50% bahwa anak-anaknya akan heterozigot.
  Alel dominan letal lebih sedikit ditemukan dibandingkan dengan alel resesif letal. Di dalam ini letal bermaksud mematikan, atau jika terdapat genotip tersebut, penderita akan mati. 

Akondroplasia
  Ini merupakan kekerdilan yang terjadi kepada 1 diantara 10,000 orang. Karena itu, semua orang yang tidak kerdil akondroplastik 99,99% dari populasi bersifat homozigot dengan alel resesif (kk). Individu akondroplastik memiliki genotip KK dan Kk. Perkawinan individu akondroplasia yang heterozigot menghasilkan 75% individu akondroplasia dan 25% individu yang normal.

Brakidaktili
 Kelainan ini dicirikan dengan jari tangan yang pendek. Penderita brakidaktili memiliki gen dalam keadaan heterozigot (Bb). Cacat ini diturunkan secara dominan dan gen dalam keadaan heterozigot dominan (BB) menyebabkan kematian pada saat tahap embrio. Individu normal memiliki gen homozigot resesif (bb). Jika individu brakidaktili menikah dengan sesamanya, perbandingan anak yang lahir adalah 3 yang brakidaktilik dan satu yang normal.

Huntington's Disease
 Penyakit ini adalah penyakit degeneratif yang menyerang system saraf seseorang.  Ini menyebabkan penderita untuk menggelengkan kepala ke suatu arah tertentu. Ini disebabkan oleh alel dominan H. dengan satu alel H, semua individu heterozigot mendapatkan penyakit Huntington. Individu normal memiliki alel resesif, disimbolkan dengan hh. Fenotip penyakit Huntington tidak muncul setelah seseorang berumur 35 – 45 tahun. Penyakit degenerative ini tidak memiliki pemulihan dan bersifat fatal. Anak yang lahir dari orangtua yang memiliki alel untuk penyakit Huntington memiliki 50% untuk mewarisi alel dan kelainan tersebut.

Kelainan yang Terpaut Kromosom Seks X
 Pada penurunan sifat, ayah mewariskan alel tertaut kromosom X pada anak perempuan tapi tidak kepada anak laki-lakinya. Para ibu dapat mewariskan alel tertaut seks pada anak laki-laki maupun anak perempuan.
Buta Warna
  Kelainan ini merupakan kelainan dimana individu tidak dapat membedakan seluruh atau beberapa warna. Individu tersebut tidak dilahirkan dengan reseptor yang dapat mendeteksi cahaya yang dapat mendeteksi cahaya pada panjang gelombang hijau atau merah. Buta warna merupakan karakter resesif yang tertaut pada kromosom X. perempuan normal memiliki dua genotip yaitu homozigot dominan XCXC dab heterozigot atau karier XCXc. Laki-laki normal memiliki satu genotip yaitu XCY. Orang tua yang normal pengelihatannya berkemungkinan untuk memiliki anak laki-laki yang buat warna jika ibunya karier.

Distrofi Otot (Duchenne's Muscular Dystrophy)
  Kelainan yang tertaut pada kromosom X, jauh lebih serius dari buta warna. Ini dikarenakan orang-orang yang menderita kelainan ini jarang yang hidup melewati umur 20 tahun. Ciri-ciri kelainan ini antara lain ditandai oleh melemahnya otot dan hilangnya koordinasi. Ini disebabkan tidak adanya protein otot penting yang bernama distrofin yang gennya berada di lokus yang terletak di kromosom X. 
Hemofilia
  Penyakit yang disebabkan alel resesif yang tertaut pada kromosom X. Terjadi pada satu diantara 7000 orang laki-laki, sifat resesif ini tertaut seks yang menyebabkan tidak adanya protein yang dibutuhkan untuk koagulasi (penggumpalan darah). Ketika penderita hemofili terluka, pendarahan yang mereka alami berlebihan, bahkan dalam kasus yang serius dapat menyebabkan kematian. 
  Perempuan yang homozigot resesif untuk gen ini adalah penderita (XhXh) sedangkan perempuan yang heterozigot (XHXh) normal. Laki laki yang menderita hanya memiliki satu kromosom X sehingga hanya memiliki satu gen resesif (XhY). Jika sang ibu merupakan karier, anak laki-lakinya pasti akan mewarisi hemofilia karena akan mendapat kromosom X dari ibunya. 

Fragile X Syndrome
  Sindrom ini mengambil namanya dari bentuk kromosom X yang tidak normal dimana terjadi konstriksi atau pelekukan di bagian ujung lengan kromosom. Efek dari sindrom ini antara lain keterbelakangan mental. Fragile X diturunkan dengan pola yang kompleks dikarenakan adanya gen mutan. Karena mutasi ini gen yang menghasilkan protein untuk perkembangan normal sel-sel otak mengulang urutan nukleotida tertentu.



PERBAIKAN MUTU GENETIK

Seleksi
  Tanaman-tanaman dan hewan yang varietasnya berguna bagi manusia diperoleh dengan proses seleksi. Proses ini sudah dikenal sejak dahulu kala dimana manusia selalu memilih sifat-sifat yang terbaik dan unggul yang akan diwariskan ke keturunan berikutnya.Contohnya, seleksi pada hewan, khususnya pada sapi Hereford karena kuantitas dan kualitas dagingnya lebih baik dari sapi-sapi lain.

Persilangan (Hibridisasi)
  Ini adalah perkawinan antara dua individu tanaman atau hewan yang spesiesnya sama tetapi sifat genetiknya berbeda. Pada tanaman contohnya persilangan antar bunga-bunga. Misalnya, bunga A memiliki warna merah (MM), bunga mekar merata (GG) tetapi ukuran kecil (ss) dan jumlah bunga sedikit (nn). Sedangkan bunga B memiliki warna putih (mm), mekar tidak merata (gg) tetapi ukurannya lebih besar (SS) dan jumlahnya lebih banyak (NN). Hasil hibridisasinya adalah bunga hibrid dengan semua sifat dominan (MmGgSsNn)
  Pada binatang terdapat beberapa cara untuk hibridisasi atau persilangan yaitu persilangan sanak (inbreeding), persilangan murni (pure breeding), persilangan luar (cross breeding), dan persilangan baur (up breeding). 

Mutasi Buatan
  Metode ini adalah cara untuk meningkatkan mutu atau memunculkan kualitas dari tanaman yang biasanya tidak terdapat. Cara ini bekerja dengan merubah susunan atau jumlah materi genetik/DNA (mutasi gen) atau kromosom (mutasi kromosom) menggunakan radiasi sinar radioaktif (radioisotop) seperti sinar X, alpha, beta, gamma atau dengan senyawa kimia seperti kolkisin. Contoh mutasi buatan dengan radiasi adalah radiasi sinar gamma yang diterapkan ke biji-biji tanaman padi yang menghasilkan padi yang berumur panen pendek, hasil produksi tinggi dan tahan hama. Mutasi menggunakan senyawa kimia kolkisin dilakukan dengan cara merendam biji tanaman dalam kolkisin sehingga tanaman yang dihasilkan tidak memiliki biji dan berukuran besar. 

Sumber: Aryulina, Diah dkk. "BIOLOGI - Jilid 3" ESIS, 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar